Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Stop Spending Start Investing, 5 Alasan Kenapa Kamu Harus Segera Mulai Investasi

"It's not how much money you make, but how much money you keep, how hard it works for you, and how many generations you keep it for." - Robert T. Kiyosaki

1. Apa Itu Investasi?

Picardo (2021) menjelaskan kalau investasi itu sebagai kegiatan mengalokasikan sumberdaya (biasanya uang) dengan harapan menghasilkan pendapatan atau keuntungan. Simplenya ketika sobat membeli suatu barang, kemudian barang itu kamu simpan dan jual dikemudian hari, dan sobat mendapatkan margin keuntungan, itulah investasi. 'Barang' dalam hal ini adalah instrumen investasi yang terdiri dari Deposito, Reksadana, Obligasi dan Saham.

Nah, kemudian apakah berbisnis juga merupakan investasi? Jawabannya adalah 'ya', itu termasuk didalamnya. Contoh lain investasi adalah Tanah, Emas/ perhiasan, maupun bisnis. Bahkan barang mewah (luxury goods) juga merupakan investasi. Mungkin sobat pernah tau orang yang rela spend money jutaan buat beli sepatu, terus di jual lagi karena harga resellnya lebih tinggi. Itu salah satu contoh investasi di bidang luxury goods.

Apakah investasi selalu untung? Bisa iya, bisa tidak. Resiko dan keuntungan bagai garis linear pada kurva x dan y. Semakin tinggi resiko semakin tinggi juga keuntungannya. Semua itu kembali ke pemilihan instrumen investasi yang sobat pilih dan kapan sobat memulai investasi. Semakin dini sobat melakukan investasi, maka toleransi resikonya akan semakin baik juga (Folger, 2021).

2. Menabung VS Investasi?

Saat ini, tabungan jelas tidak cocok lagi disebut sebagai investasi. Tabungan lebih tepat disebut sebagai sarana untuk menyimpan uang. Kecepatan pertumbuhan uang di tabungan kalah jauh dibandingkan dengan tingkat kebutuhan hidup dan laju inflasi meskipun sudah ditekan (May, 2020).

Rajin menabung pangkal kaya, mungkin itulah peribahasa yang berlaku dulu, tapi mungkin agaknya kurang cocok dengan kondisi saat ini. Pertanyaannya, pernahkan sobat melihat bahwa uang ditabunganmu bertambah? mungkin iya kalau sobat dapat transferan, tapi kebanyakan tidak. Karena kita memiliki kewajiban dalam membayar fee administrasi dan tetek bengeknya setiap bulan. Secara otomatis maka uang yang sobat simpan semakin tereduksi. Apalagi ditambah dengan tingkat inflasi yang bisa menggerus habis nilai uang yang sobat tabung. 

Lantas apakah menabung itu buruk? Tidak sob, karena tujuan dari menabung dan investasi itu berbeda. Yang satu untuk menyimpan uang, yang satu lagi untuk menumbuhkan aset.

Berbeda halnya ketika sobat menyimpan uang atau menabung uang dalam bentuk aset finansial, maka secara jangka panjang uang sobat akan mengalami pertumbuhan. Ibarat kata menanam tanaman, maka sobat bisa memetik buahnya di kemudian hari.

3. Alasan Kenapa Kamu Harus Segera Mulai Investasi

AAPL Stock Increase in 3 Years

Alkisah ada dua orang anak remaja yang sama-sama ngebet buat beli Iphone 11 Pro Max. Ben gampang, kita sebut saja si A dan si B. Kala itu tanggal 9 September 2019, karena udah ga sabar dan pingin banget si A ngotot untuk membeli hp tersebut dengan harga Rp. 20 Juta. Berbeda dengan si A, si B lebih memilih untuk menahan keinginannya dan memilih untuk membeli saham AAPL (sahamnya apple) dihari yang sama dengan harga $52.77 sejumlah sekian lot (dengan analogi uang yang sama).

Hari demi hari berlalu, hingga akhirnya pada 29 November 2021. Mereka bertemu kembali dalam suatu acara reuni dan 2 kondisi berbeda terjadi. Si A memutuskan menjual Handphone nya dan mendapatkan Rp. 9 juta untuk tambahan membeli Iphone keluaran terbaru, sedangkan Si B karena merasa cukup dia memutuskan menjual semua saham AAPL yang ia miliki dan mendapatkan Rp. 62 juta.

Meskipun kisah diatas hanyalah karangan belaka, namun itu benar-benar terjadi secara statistik. Sobat bisa melihat gambar grafik diatas, sejak 2019 hingga tulisan ini ditulis, saham AAPL telah naik 210%. Yang artinya apabila sobat menjadi si B, sobat sudah untung 210% dari investasi.

Mau jadi si A atau si B? Well itu tergantung sobat lagi.

Oke, kita kembali ke topik utama mengenai 5 Alasan kenapa sobat harus segera mulai investasi.

3.1 Alasan Pertama, Pengeluaran Untuk Pemasukan

Pernah ga sih sobat beli barang untuk dijual lagi terus sobat mendapatkan margin keuntungan?. Konsepnya hampir mirip seperti itu. Intinya, sobat melakukan spending money bukan untuk membeli barang non-produktif, tapi untuk membeli hal-hal yang produktif yang nantinya dapat mendatangkan pemasukan.

Hal ini juga memungkinkan sobat untuk tidak boros dan lebih mikir 2x atau bahkan mikir 3x sebelum membeli barang, apakah barang yang sobat akan beli benar-benar kebutuhan, atau cuman pengen aja. Salah satu trik yang mungkin bisa kamu terapkan ketika pengen sesuatu adalah jangan membelinya sampai 1 minggu kedepan, dan pikirkan apakah sobat masih butuh atau itu cuman keinginan sesaat. 

Lantas hubungannya dengan investasi apa?. Investasi, secara ndak langsung bakalan mempengaruhi sobat untuk memiliki mindset, "ketimbang dibeliin barang, mending di investasikan aja uangnya". Begitu dan seterusnya sampai sobat kaya.

"Investasi mahal" merupakan kata-kata ngeles yang sering dijumpai. Investasi di saham bisa dimulai dengan nominal di bawah Rp. 50.000 begitu juga di reksadana. Kembali lagi, tergantung dimana sobat mengalokasikannya.

3.2 Alasan Kedua, Ketidakpastian Masa Depan

Tidak ada yang pasti, meskipun sejarah bisa di lacak untuk memprediksi masa depan. Tapi faktanya belum ada prediksi dalam bidang ekonomi dan keuangan yang betul-betul tepat sasaran (Housel, 2020).

Meskipun ahli ekonomi memprediksi bahwa peristiwa A bakal terjadi, tapi apakah peristiwa A juga terjadi pada diri sendiri?. Misal, ahli ekonomi memprediksi bahwa petumbuhan ekonomi akan naik 5% yoy setelah pandemi, tapi apakah angka tersebut eksak dan benar-benar akan terjadi? atau misal terjadi, apakah kemudian tingkat kesejahteraan ekonomi keluarga atau diri kita juga bakal membaik?. Dalam bukunya, housel (2020) juga menyatakan bahwa kita mengalami hal-hal kecil dari hal-hal besar yang terjadi di dunia ini. 

Oleh karena itu sob, untuk mengantisipasi ketidakpastian, investasi bisa menjadi salah satu solusi. Tinggal bagaimana kita mengatur strateginya.

3.3 Alasan Ketiga, Inflasi

Inflasi didefinisikan sebagai naiknya harga barang-barang secara umum (sumbernya: dengerin dosen waktu kuliah). Atau simplenya, kamu bisa membandingkan berapa banyak mie instan yang dapat kamu beli dengan uang Rp. 10.000 ditahun 2005, dengan uang Rp. 10.000 ditahun 2021. Beda bukan?. Itu salah satu dampak dari inflasi.


Dilansir dari tradingeconomics.com (2021) inflasi Indonesia rata-rata berada pada tingkat 9,06% dari tahun 1997 hingga 2021. Dari sini bisa kita analogikan dan kita harapkan, jika uang kita Rp. 10.000 di tahun 2005 bisa digunakan untuk membeli 3 bungkus mie instan, kita juga mau dong kalau uang Rp. 10.000 itu dikemudian hari kita belikan mie instan bakal tetap mendapat 3 bungkus. 

Salah satu caranya adalah melalui investasi sob, dengan mencari instrumen investasi yang memiliki return 10% per tahun sobat bakal mempertahankan nilai uang. Berbeda halnya kalau ditabung, nilai uang itu akan berkurang dari tahun ke tahun, apalagi kalau inflasinya naik.

3.4 Alasan Keempat, Financial Freedom

Simplenya, financial freedom aka kebebasan finansial adalah kondisi dimana saat sobat ga ngapa-ngapain (rebahan) tapi sobat masih punya uang dan uang itu semakin bertambah. Ingat, bertambah dengan cara halal dan benar ya! bukan ngepet ataupun melihara tuyul. Dalam hal ini, meskipun sobat ndak kerja sobat bakal tetap dapat passive income dari hasil investasi, yang tentunya akan cukup untuk sobat gunakan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Bagi sobat yang penasaran berapa jumlah uang yang harus sobat investasikan setiap bulan untuk mencapai financial freedom. Sobat bisa nonton youtube-nya Pak Doddy bicara investasi, karena disitu beliau memberikan spreedsheet gratis untuk menghitung dana pensiun Ini Link-nya.

3.5 Alasan Kelima, Melipatgandakan Aset

Pebisnis dan investor adalah orang yang ketika keberadaannya tidak ada di tempat, uangnya akan selalu bekerja untuk menghasilkan uang lainnya (Kiyosaki, 2021). Kurang lebih seperti itu. Seperti kisah si A dan si B yang telah saya paparkan, salah satu tujuan investasi adalah melipatgandakan aset. Money work for you automatically

Pada halaman selanjutnya saya akan bercerita mengenai persiapan sebelum sobat melakukan investasi. Namun sebelum itu silahkan rehat sejenak, saya sadar ndak semua orang suka membaca. Kalau sudah, silahkan lanjut ke halaman selanjutnya.

4. Hal yang Perlu Dilakukan Sebelum Ber-investasi

Tulisan dibawah ini adalah rangkuman dari buku berjudul 'Nabung Saham Sekarang' karya Elen May yang telah di parafrase dan di resume dengan kata-kata sendiri tanpa merubah makna sebenarnya.

4.1 Tetapkan Tujuan Ber-investasi

Sobat perlu memutuskan apa tujuan dari ber-investasi. Apakah untuk membeli sesuatu di kemudian hari? atau bahkan untuk mencapai kebebasan finansial. Tergantung dari pribadi masing-masing.

Setelahnya sobat perlu memutuskan pada usia berapa tujuan tersebut akan dicapai dan juga gaya hidup seperti apa yang sobat inginkan pada saat tujuan tersebut tercapai. Karena dari dua hal tersebut sobat bisa menghitung kira-kira berapa passive income yang harus sobat miliki untuk dapat mencapai tujuan ber-investasi.

4.2 Usia Saat Ini

Usia berapa sobat ingin memulai investasi dan pada usia berapa sobat ingin tujuan investasi tersebut tercapai. Misal sobat sekarang usia 20 tahun dan ingin mencapai financial freedom pada usia 45 tahun. Artinya sobat memiliki waktu 25 tahun untuk mencapai tujuan tersebut.

Kembali ke halaman sebelumnya, bahwa semakin dini atau muda sobat memulainya maka semakin baik juga toleransi akan resiko investasi.

4.3 Inflasi Rata-rata

Inflasi rata-rata menurut data, ada dikisar 2-10% per tahun. Artinya sobat bisa memilah dan memilih instrumen investasi yang memiliki imbal hasil diatas 11%. Tujuannya ya biar aset sobat bertumbuh dan nilainya akan semakin naik.

4.4 Berapa Lama Anda Hidup

Mungkin ini pertanyaan yang ndak bisa dijawab karena kita ndak tau sampai kapan kita bakal hidup. Ya, kita ambil rata-rata saja, manusia hidup sampai usia 63 tahun. Misal sobat sekarang usia 20 tahun, maka sobat memiliki deadline sampai 43 tahun kedepan untuk mencapai tujuan investasi.

4.5 Hitung Aset Lancar

Aset lancar adalah harta yang bersifat likuid, yang bisa sobat cairkan dengan mudah. Hal ini penting karena dengan menghitungnya, sobat bisa memperkirakan seberapa banyak aset lancar atau uang dingin yang dapat dialokasikan untuk investasi. Uang dingin sendiri adalah uang yang ketika sobat alokasikan dan terjadi sesuatu pada uang tersebut (ntah itu rugi atau untung) tidak akan mengganggu kehidupan sobat.

4.6 Imbal Hasil Investasi

Sobat perlu memilih instrumen investasi yang setidak tidaknya memberikan return lebih tinggi dari rata-rata inflasi tahunan. Sobat bisa memilih obligasi yang memberikan return sekitar 11-13% per tahun, reksadana saham yang memberikan return sekitar 20-40% per tahun, atau saham yang memberikan return bisa diatas itu semua namun dengan resiko yang tinggi juga.

4.7 Jumlah Uang yang Dialokasikan

Setelah step 1-6 terpenuhi, tinggal sobat menyisihkan uang untuk kemudian di investasikan di instrumen investasi. Pastikan kalau uangnya adalah uang dingin ya sob. Uang sobat sendiri, bukan uang orang lain. Uang yang kalau terjadi sesuatu sobat tetap akan bisa hidup secara utuh, bukan uang hasil pinjol yang bakal bikin stress kehidupan sobat.

5. Keajaiban Dunia Ke-8

“Compound interest is the 8th wonder of the world. He who understands it, earns it; he who doesn't, pays it.” - Albert Einstein

Sebagai penutup artikel ini saya mengutip quote dari albert einstein yang banyak bertebaran di internet. Yang kurang lebih terjemahan bebasnya adalah compound interest (atau snowball effect kalau dalam metodologi penelitian) adalah keajaiban dunia ke-8. Mereka yang tau mengenai hal itu maka akan menghasilkan, sebaliknya jika tidak maka dia akan membayarnya.

Salah satu cara mendapatkan compound interest adalah melalui investasi. So, apakah sobat tertarik dengan investasi?. Pada artikel selanjutnya saya akan sharing mengenai instrumen investasi yang sobat bisa coba. Sekian dan terimakasih.

"Investasi yang sesungguhnya adalah meng-investasikan uang dan waktumu untuk belajar investasi" -al.one

Referensi yang saya gunakan dalam menulis artikel ini:
1. Folger, J. 2021. Advantages of Investing in your 20s. Retrieved from: Investopedia
2. Housel, M. 2020. The Psychology of Money. Jakarta: Baca
3. Kiyosaki, R.T. 2021. Cashflow Quadrant. Jakarta: Gramedia
4. May, E. 2020. Nabung Saham Sekarang. Jakarta: Gramedia
5. Picardo, E. 2021. Investing Essentials. Retrieved from: Investopedia
6. Trading Economics. 2021. Indonesia Inflation Rate Forcast. Retrieved from: Tradingeconomics
7. Tradingview.com for stock chart

Alwan Afif Fadhillah
Alwan Afif Fadhillah Halo, saya hanya ingin berbagi segala hal yang telah saya baca dan pelajari.

Posting Komentar untuk "Stop Spending Start Investing, 5 Alasan Kenapa Kamu Harus Segera Mulai Investasi "